Generasi Rabbani: Cita-cita Tertinggi Pemuda Muslim

Pendahuluan

Setiap pemuda memiliki cita-cita, namun cita-cita tertinggi bagi seorang pemuda Muslim bukan sekadar meraih jabatan, kekayaan, atau popularitas. Cita-cita sejati adalah menjadi generasi Rabbani, yaitu generasi yang mengenal Allah ﷻ, mencintai-Nya, dan menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Generasi Rabbani adalah pelanjut risalah kenabian yang membawa cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia dengan ilmu, amal, dan akhlak mulia.

Makna Generasi Rabbani

Istilah “Rabbani” berasal dari kata Rabb, yang berarti Allah ﷻ, dan menunjukkan sifat seseorang yang hidupnya terikat dengan Rabb-nya. Allah ﷻ berfirman:

وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Akan tetapi jadilah kamu orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya (Ali ‘Imran: 79).

Ibn Abbas رضي الله عنهما menafsirkan, “Rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu yang kecil sebelum yang besar.” Artinya, generasi Rabbani adalah mereka yang tumbuh dalam ilmu, amal, dan tarbiyah yang berjenjang, menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai landasan kehidupan.

Ciri-Ciri Pemuda Rabbani

1. Berilmu dan Beramal

Generasi Rabbani tidak cukup hanya tahu, tetapi juga beramal dengan ilmunya. Ilmunya menuntun amal, dan amalnya memperkuat keimanan. Allah ﷻ berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat (Al-Mujadilah: 11).

Ilmu yang tidak diamalkan hanya menjadi beban di akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ فِيهِ

Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang ilmunya: apa yang ia amalkan dengan ilmu itu (HR. Tirmidzi dari Abu Barzah رضي الله عنه, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

2. Dekat dengan Al-Qur’an

Pemuda Rabbani menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Ia membaca, mentadabburi, dan mengamalkannya dalam keseharian. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ

Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak ada sedikit pun dari Al-Qur’an, bagaikan rumah yang roboh (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, dinyatakan hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Generasi Rabbani adalah generasi Qur’ani, yang memandang dunia dengan cahaya wahyu.

3. Berjiwa Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pemuda Rabbani tidak hanya memperbaiki diri, tetapi juga menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Allah ﷻ berfirman:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah (Ali ‘Imran: 110).

Dakwah bukan hanya tugas ulama, tetapi kewajiban setiap Muslim, terutama pemuda yang masih kuat dan bersemangat.

4. Tawadhu’ dan Tidak Sombong

Generasi Rabbani tidak terjerumus dalam kesombongan ilmu atau amal. Mereka menyadari bahwa semua keutamaan adalah karunia Allah ﷻ. Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ

Barang siapa merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Kesombongan hanya akan menghancurkan amal dan menjauhkan seseorang dari hidayah.

5. Berakhlak Mulia dan Menebar Kasih Sayang

Generasi Rabbani adalah generasi yang berakhlak tinggi. Mereka lembut, jujur, amanah, dan menjaga lisannya dari keburukan. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَقْرَبُكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Pemuda Rabbani menyadari bahwa kekuatan sejati bukan pada fisik, tetapi pada akhlak dan kesabaran dalam menjalankan perintah Allah ﷻ.

Langkah Menuju Generasi Rabbani

1. Mempelajari Ilmu Agama Secara Bertahap

Mulailah dengan memahami aqidah, ibadah, dan akhlak dasar. Kemudian tingkatkan ke level yang lebih tinggi dengan mempelajari tafsir, hadits, dan fiqih.

2. Menjadikan Ulama Sebagai Panutan

Generasi Rabbani terhubung dengan ulama, karena merekalah pewaris Nabi ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ

Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Darda رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Mengikuti bimbingan ulama membantu pemuda agar istiqamah di atas jalan ilmu dan amal.

3. Membangun Lingkungan yang Rabbani

Lingkungan sangat berpengaruh pada karakter. Pemuda Rabbani perlu bergaul dengan teman-teman shalih yang mengingatkan kepada Allah ﷻ, bukan yang menjerumuskan dalam kelalaian.

4. Menjaga Amal dan Keikhlasan

Setiap amal harus diniatkan karena Allah ﷻ. Tanpa keikhlasan, amal sebesar apa pun tidak akan bernilai. Allah ﷻ berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (Al-Bayyinah: 5).

Penutup

Generasi Rabbani adalah cita-cita tertinggi pemuda Muslim — generasi yang hidup untuk Allah ﷻ, beramal karena Allah ﷻ, dan berjuang menegakkan agama Allah ﷻ. Mereka bukan hanya kuat dalam jasmani, tetapi juga kokoh dalam iman, ilmu, dan akhlak.

Rasulullah ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ

Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya… di antaranya adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah) (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga para pemuda Muslim menjadi generasi Rabbani — generasi yang membawa Islam dengan ilmu, amal, dan cinta kepada Rabb-nya.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan