Pemuda Islami vs Pemuda Liberal: Mana Jalanmu?

Pendahuluan

Setiap pemuda memiliki pilihan jalan hidup: menjadi pemuda Islami yang tunduk kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ, atau menjadi pemuda liberal yang mengikuti hawa nafsu dan ide-ide kebebasan tanpa batas. Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, perbedaan ini menjadi semakin jelas. Pemuda Muslim dituntut untuk berpikir cerdas dan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah agar tidak terseret oleh ideologi yang menyesatkan.

Pemuda Islami: Berpegang pada Wahyu dan Tunduk pada Syariat

Pemuda Islami adalah mereka yang menjadikan Allah ﷻ sebagai tujuan hidup, Rasulullah ﷺ sebagai teladan, dan Islam sebagai pedoman dalam segala aspek kehidupannya. Allah ﷻ berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al-An’am: 162).

Pemuda Islami memahami bahwa hidup di dunia ini adalah ujian untuk beribadah dan berjuang di jalan kebenaran. Ia tidak menjadikan kebebasan sebagai nilai tertinggi, tetapi menjadikan ketaatan sebagai puncak kehormatan.

1. Pemuda Islami Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Kompas Hidup

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus (Al-Isra’: 9).

Pemuda Islami menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai panduan dalam berpikir dan bertindak. Ia tidak menolak hukum Allah demi menyesuaikan diri dengan tren dunia.

2. Pemuda Islami Berani Menentang Arus

Pemuda sejati tidak takut berbeda selama berada di atas kebenaran. Rasulullah ﷺ bersabda:

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana permulaannya, maka berbahagialah orang-orang yang asing itu (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Pemuda Islami tetap istiqamah walau dikatakan kolot, radikal, atau tidak modern, selama ia berpegang pada kebenaran.

Pemuda Liberal: Terjebak dalam Kebebasan Tanpa Batas

Pemikiran liberal muncul dari ide sekularisme Barat yang memisahkan agama dari kehidupan. Pemuda liberal menolak aturan syariat dengan alasan kebebasan berpikir dan berpendapat. Ia merasa berhak menafsirkan agama sesuai selera, tanpa dasar ilmu dan adab terhadap ulama.

Allah ﷻ telah memperingatkan:

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ

Maka tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? (Al-Jatsiyah: 23).

Pemuda liberal menganggap semua kebenaran relatif dan semua agama sama. Ia menolak hukum Allah ﷻ yang mengatur akhlak, pakaian, pernikahan, dan bahkan keyakinan. Padahal, kebebasan tanpa kendali akan membawa kehancuran moral dan spiritual.

1. Pemuda Liberal Mengikuti Hawa Nafsu, Bukan Petunjuk Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ

Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (HR. Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Pemuda liberal menjadikan hawa nafsu sebagai standar kebenaran. Ia membenarkan apa yang diharamkan Allah dan menganggap remeh aturan agama.

2. Pemuda Liberal Terperangkap dalam Ilusi Modernitas

Mereka mengira modernitas berarti bebas dari aturan agama, padahal kemajuan sejati adalah ketika ilmu dan iman berjalan seiring. Islam tidak menolak kemajuan, tetapi menolak kesombongan manusia yang menafikan wahyu.

Benteng Pemuda dari Pemikiran Liberal

1. Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah

Pemuda Muslim harus memperdalam ilmu agama agar tidak mudah ditipu oleh ide-ide kebebasan yang menyesatkan. Allah ﷻ berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Maka bertanyalah kepada ahlinya jika kamu tidak mengetahui (An-Nahl: 43).

Ilmu adalah cahaya yang menerangi hati dari kegelapan pemikiran sesat.

2. Bersahabat dengan Orang Shalih dan Berpihak pada Kebenaran

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ

Seseorang tergantung agama temannya (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Pemuda Islami akan mudah istiqamah jika ia berada dalam lingkungan yang mengingatkan kepada ketaatan, bukan yang menormalisasi dosa dan kebebasan tanpa batas.

Penutup

Pemuda hari ini harus memilih: menjadi pemuda Islami yang tunduk kepada wahyu, atau pemuda liberal yang dikendalikan hawa nafsu. Islam adalah jalan keselamatan, sementara liberalisme adalah jalan kesesatan yang menolak otoritas Allah ﷻ. Jadilah pemuda yang kuat dalam iman, teguh dalam prinsip, dan berani menegakkan kebenaran di tengah gelombang pemikiran yang menyesatkan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan