Menjadi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah

Pendahuluan

Setiap pasangan Muslim mendambakan kehidupan rumah tangga yang sakinah (tenang), mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (dipenuhi kasih sayang). Nilai-nilai ini bukan hanya doa dalam akad nikah, tetapi prinsip hidup yang harus diupayakan oleh suami, istri, dan seluruh anggota keluarga. Islam memberikan panduan jelas bagaimana membangun rumah tangga yang dihiasi ketenangan dan keberkahan.

Makna Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah

Ketiga istilah ini Allah ﷻ sebutkan sebagai tanda kebesaran-Nya dalam membangun hubungan keluarga.

Allah ﷻ berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian pasangan dari jenis kalian sendiri agar kalian mendapatkan ketenangan padanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang.” (Ar-Rum: 21)

Ayat ini menjadi fondasi utama bagi keluarga Muslim dalam membangun hubungan harmonis.

1. Sakinah

Ketenangan, kedamaian, dan rasa aman yang hadir ketika suami dan istri saling memahami.

2. Mawaddah

Cinta yang membara, penuh kasih, saling merindukan, dan penuh perhatian.

3. Rahmah

Kasih sayang yang mendalam, saling memaafkan, menutupi kekurangan, dan berlapang dada.

Membangun Keluarga Sakinah

1. Memulai Rumah Tangga dengan Tauhid

Rumah yang dibangun di atas tauhid akan kokoh menghadapi ujian.

Allah ﷻ berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.” (At-Talaq: 3)

Suami dan istri yang bertawakal akan merasakan ketenangan dalam setiap masalah.

2. Mendirikan Shalat dan Menghidupkan Al-Qur’an di Rumah

Shalat adalah sumber ketenangan, dan Al-Qur’an adalah cahaya rumah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ

“Kerjakanlah sebagian shalat kalian di rumah.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Zaid bin Tsabit رضي الله عنه)

Shalat sunnah di rumah membawa sakinah dan keberkahan.

3. Menjaga Komunikasi Penuh Kelembutan

Kata-kata lembut membuka pintu ketenangan. Kekasaran hanya memicu pertengkaran.

Allah ﷻ berfirman:

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Berkatalah kepada manusia dengan ucapan yang baik.” (Al-Baqarah: 83)

Membangun Keluarga Mawaddah

1. Menunjukkan Rasa Cinta Secara Nyata

Cinta bukan hanya kata-kata, tetapi tindakan sehari-hari yang sederhana:

  • Membantu pekerjaan rumah

  • Mendengarkan pasangan

  • Memperhatikan kebutuhan emosional

Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya.” (HR. Tirmidzi dari Aisyah رضي الله عنها, dishahihkan Al-Albani)

2. Saling Menghargai dan Memuliakan Pasangan

Tidak meremehkan, tidak membandingkan, dan tidak menyakiti hati.

3. Membangun Kedekatan Emosional

Melalui:

  • Percakapan hangat

  • Makan bersama

  • Doa bersama

Ini memperkuat hubungan suami istri dan kecintaan yang tulus.

Membangun Keluarga Warahmah

1. Saling Memaafkan

Kesalahan pasti terjadi. Rahmah hadir ketika suami dan istri saling memaafkan.

Allah ﷻ berfirman:

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا

“Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.” (An-Nur: 22)

2. Menghilangkan Ego dan Sifat Keras Kepala

Kelembutan adalah kekuatan, bukan kelemahan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ

“Kelembutan tidaklah berada pada sesuatu kecuali akan menjadikannya indah.” (HR. Muslim dari Aisyah رضي الله عنها)

3. Memberikan Hak dan Kewajiban Secara Adil

Rahmah tumbuh ketika suami menunaikan nafkah dan istri menjaga amanah rumah tangga.

Contoh Keluarga Sakinah dari Para Sahabat

1. Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dan Fathimah رضي الله عنها

Rumah sederhana yang penuh cinta, saling memahami, dan saling menolong dalam ibadah.

2. Umar bin Khattab رضي الله عنه

Menjaga keluarganya dari kemaksiatan dan selalu mengajak mereka kepada kebaikan.

3. Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه

Lembut dalam memperlakukan keluarganya dan membimbing mereka pada ketakwaan.

Amalan Praktis untuk Mewujudkan Sakinah, Mawaddah, Warahmah

1. Memperbanyak Doa untuk Rumah Tangga

Di antaranya doa:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ

“Ya Rabb kami, anugerahkan kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyenang hati.” (Al-Furqan: 74)

2. Menghindari Hal-hal yang Merusak Rumah Tangga

Seperti tontonan haram, pergaulan buruk, dan media sosial yang tidak terkontrol.

3. Mengisi Rumah dengan Ibadah dan Ilmu

Kajian rutin, membaca buku, dan mendidik anak dengan adab.

4. Saling Mengingatkan dalam Kebaikan

Suami dan istri harus menjadi penolong bagi pasangannya menuju Surga.

Rasulullah ﷺ bersabda:

رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى

“Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu shalat…” (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dishahihkan Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan pentingnya saling menguatkan dalam ibadah.

Kesimpulan

Sakinah, mawaddah, dan rahmah tidak datang begitu saja. Keduanya harus diupayakan dengan tauhid, ibadah, komunikasi yang baik, akhlak mulia, dan saling memaafkan. Rumah yang dibangun dengan nilai-nilai ini akan dipenuhi ketenangan, cinta, dan kasih sayang, sehingga menjadi rumah tangga yang diridhai Allah ﷻ.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan