Pendahuluan
Rumah tangga yang kokoh tidak dibangun hanya dengan cinta dan harta, tetapi dengan pondasi tauhid yang kuat. Tauhid adalah inti ajaran Islam, dasar dari semua amal, dan sumber ketenangan hidup. Tanpa tauhid, rumah akan rapuh dan mudah hancur oleh ujian dunia. Karena itu, setiap keluarga Muslim wajib menegakkan kehidupan rumah tangga di atas keimanan dan pengesaan kepada Allah ﷻ.
Tauhid sebagai Pondasi Kehidupan
Tauhid berarti mengesakan Allah ﷻ dalam ibadah, doa, cinta, dan ketundukan. Semua aktivitas keluarga, mulai dari mencari nafkah hingga mendidik anak, harus diniatkan karena Allah semata. Allah ﷻ berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzāriyāt: 56)
Tujuan utama hidup adalah beribadah, dan rumah tangga adalah tempat untuk mewujudkan ibadah itu dalam kehidupan nyata.
Keluarga Tauhid: Menghadirkan Allah dalam Setiap Urusan
Rumah yang berlandaskan tauhid akan menjadikan Allah ﷻ sebagai pusat kehidupan. Segala keputusan, pergaulan, pendidikan anak, hingga cara berbelanja, diukur dengan ridha Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (At-Ṭalāq: 2–3)
Rumah yang bertauhid akan selalu diliputi ketenangan, keberkahan, dan pertolongan Allah ﷻ dalam setiap kesulitan.
Menanamkan Tauhid Sejak Awal Rumah Tangga
Setiap pasangan hendaknya memulai pernikahan dengan niat ibadah dan komitmen untuk menegakkan tauhid di rumahnya. Rasulullah ﷺ mengajarkan agar setiap langkah diawali dengan menyebut nama Allah. Misalnya saat malam pertama beliau ﷺ bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً، أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا، فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
“Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang pembantu, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan sifat yang Engkau ciptakan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan sifat yang Engkau ciptakan padanya.’” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Doa ini menunjukkan bahwa kehidupan rumah tangga harus dimulai dengan kesadaran bahwa semua berasal dari Allah ﷻ dan kembali kepada-Nya.
Pendidikan Tauhid kepada Anak
Keluarga yang bertauhid akan mewariskan aqidah yang lurus kepada anak-anaknya. Nabi Luqman menasihati anaknya dengan tauhid sebelum hal lainnya:
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman yang besar.” (Luqmān: 13)
Menanamkan kalimat lā ilāha illallāh kepada anak sejak dini akan menjadi perisai dari pengaruh syirik, kesyirikan modern, dan kerusakan akidah di zaman fitnah.
Rumah Tanpa Tauhid Akan Rapuh
Rumah yang dibangun tanpa iman dan tauhid akan kehilangan arah dan keberkahan. Ia mungkin megah secara fisik, tetapi kosong dari cahaya Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ وَالْبَيْتِ الَّذِي لَا يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ، مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah dengan rumah yang tidak disebut nama Allah adalah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Muslim dari Abu Musa Al-Asy‘ari رضي الله عنه)
Rumah yang lalai dari zikir dan ibadah akan kering dari keberkahan.
Ciri Rumah yang Bertauhid
-
Dihiasi dengan ibadah dan zikir – selalu ada tilawah Al-Qur’an, shalat berjamaah, dan doa bersama.
-
Dijauhkan dari kemaksiatan dan kesyirikan – tidak ada jimat, perdukunan, atau keyakinan batil.
-
Menegakkan nilai kejujuran, amanah, dan kesabaran.
-
Menjadikan ilmu agama sebagai cahaya kehidupan.
Rumah seperti inilah yang akan menjadi taman surga di dunia dan penyebab terkumpulnya keluarga di surga kelak.
Penutup
Membangun rumah di atas pondasi tauhid berarti menjadikan Allah ﷻ sebagai pusat cinta, ketaatan, dan pengharapan. Dari tauhid lahir ketenangan, keberkahan, dan kekuatan untuk menghadapi ujian hidup. Marilah kita jadikan rumah-rumah kita tempat yang penuh zikir, ilmu, dan ibadah, agar menjadi baitun sakinah yang diridhai Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


