Pendahuluan
Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak. Sebelum anak mengenal sekolah, guru, dan lingkungan luar, ia telah belajar dari rumah melalui ucapan, sikap, akhlak, dan kebiasaan orang tuanya. Karena itu, keluarga disebut madrasah pertama yang akan membentuk karakter, aqidah, dan akhlak seorang anak sepanjang hidupnya.
Pendidikan Dimulai dari Rumah
Allah ﷻ memerintahkan orang tua untuk mendidik dan menjaga keluarganya dari penyimpangan dan keburukan. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Taḥrīm: 6)
Ayat ini adalah dasar bahwa pendidikan agama dalam keluarga adalah kewajiban, bukan pilihan.
Keteladanan: Metode Pendidikan Terkuat
Anak belajar terutama melalui peniruan. Akhlak, ucapan, dan perilaku orang tua adalah contoh nyata bagi anak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Tidaklah seorang anak itu lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Orang tua adalah pendidik pertama yang menentukan arah kehidupan anak.
Keluarga Menanamkan Aqidah dan Tauhid
Pengenalan terhadap Allah ﷻ dimulai dari rumah. Seperti yang dilakukan Luqman ketika memberi nasihat kepada anaknya:
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar.” (Luqmān: 13)
Aqidah yang benar menjadi pondasi agar anak tidak terombang-ambing oleh gaya hidup dan pemikiran yang menyimpang.
Keluarga Mengajarkan Adab Sebelum Ilmu
Adab adalah fondasi karakter. Sebelum anak diajarkan membaca dan menulis, ia harus diajarkan sopan santun, menghormati orang tua, menjaga kebersihan, menahan amarah, dan berkata lembut.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhārī dalam Al-Adab Al-Mufrad, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani)
Rumah harus menjadi tempat di mana akhlak Rasulullah ﷺ diajarkan dan dicontohkan.
Suasana Rumah yang Islami
Untuk menjadikan keluarga sebagai madrasah pertama, rumah harus dihiasi dengan:
-
Shalat berjamaah ketika mampu
-
Tilawah Al-Qur’an setiap hari
-
Doa sebelum dan sesudah aktivitas
-
Ucapan lembut dan saling menghormati
-
Menjauhkan musik, tontonan, dan hiburan yang merusak hati
Rumah yang dipenuhi ketaatan akan memancarkan keberkahan dan ketenangan.
Penutup
Keluarga yang menjadi madrasah pertama akan melahirkan generasi yang kuat aqidahnya, lembut hatinya, dan tinggi akhlaknya. Kesuksesan pendidikan anak bukan semata pada prestasi akademik, tetapi pada fitrah iman dan akhlak yang tertanam sejak dini. Maka, marilah menjadikan rumah kita sebagai taman ilmu, cinta, dan ketaatan kepada Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


