Pendahuluan
Istri memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Ia bukan sekadar pendamping hidup, tetapi penjaga rumah, penenang jiwa, dan mitra dalam ibadah. Islam memuliakan wanita sebagai istri, memberikan hak-hak yang jelas, serta menempatkannya dalam posisi terhormat. Rumah tangga tidak akan kokoh tanpa peran istri yang shalihah, berilmu, dan berakhlak baik.
Istri sebagai Belahan Jiwa
Allah ﷻ berfirman:
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
“Mereka (para istri) adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187)
Ayat ini menggambarkan hubungan suami istri dengan sangat indah: saling menutupi kekurangan, saling menghangatkan, dan saling melindungi.
Kemuliaan Istri dalam Pandangan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ sangat memuliakan istri-istrinya. Akhlak beliau ﷺ dalam keluarga menjadi teladan terbaik bagi seluruh umat Muslim. Beliau ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At-Tirmiżī, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Kemuliaan seorang lelaki ukurannya bukan banyaknya harta atau tingginya kedudukan, tetapi kebaikannya kepada istrinya.
Hak Istri dalam Islam
1. Hak Nafkah dan Perlindungan
Suami wajib memberi nafkah yang layak dan melindungi istrinya. Allah ﷻ berfirman:
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 233)
Nafkah bukan hanya materi, tetapi juga rasa aman dan kenyamanan jiwa.
2. Hak untuk Diperlakukan dengan Baik
Rasulullah ﷺ bersabda:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
“Berwasiatlah kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Perlakuan kasar, merendahkan, atau mengabaikan istri adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.
3. Hak untuk Dihormati Pendapat dan Pemikirannya
Istri adalah mitra berpikir, bukan sekadar pengikut. Rasulullah ﷺ sering bermusyawarah dengan istri-istrinya, bahkan menerima saran mereka.
Peran Mulia Istri dalam Rumah Tangga
1. Penjaga Kehormatan Rumah
Istri menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang mendatangkan murka Allah ﷻ.
2. Pendidik Generasi
Anak-anak tumbuh dari sentuhan lembut seorang ibu. Pendidikan pertama, bahasa pertama, dan akhlak pertama diperoleh dari ibu.
3. Penenang Jiwa Suami
Di saat suami letih, gelisah, atau terluka oleh kehidupan, rumah dan istri adalah tempat kembali yang menenangkan.
Allah ﷻ berfirman:
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
“Agar kalian mendapatkan ketenangan padanya.” (Ar-Rūm: 21)
Ketenangan adalah anugerah terbesar dari hadirnya istri yang shalihah.
Sifat Istri yang Mendatangkan Berkah
Rasulullah ﷺ bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما)
Istri shalihah adalah sumber keberkahan, ketenangan, dan kekuatan bagi suami dan anak-anaknya.
Penutup
Islam meninggikan derajat istri dan memuliakan perannya dalam keluarga. Ia bukan pembantu, bukan sekadar pengurus rumah, tetapi penyangga utama terbentuknya keluarga sakinah. Maka, suami wajib memuliakan, menghormati, dan mencintai istrinya karena Allah ﷻ, sementara istri menjaga diri dan keluarganya dengan iman dan akhlak yang mulia.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


