Fase Penanaman Tanggung Jawab dan Disiplin
Setelah melewati masa golden age (0–7 tahun) yang penuh cinta dan pengenalan iman, anak memasuki fase penting kedua dalam Islam, yaitu usia 7–14 tahun. Inilah masa pembentukan karakter, adab, kedisiplinan, dan latihan tanggung jawab.
Pada usia ini, anak mulai memahami perintah dan larangan, serta mulai mengembangkan kebiasaan yang akan melekat hingga dewasa. Maka pendidikan adab dan karakter harus ditekankan kuat, berdampingan dengan pelatihan ibadah dan disiplin diri.
Perintah Shalat Sejak Umur 7 Tahun
Rasulullah ﷺ memberikan panduan sangat jelas:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Perintahkan anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika tidak melakukannya saat usia sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka
(HR. Abu Dawud no. 495. Hadits ini hasan sebagaimana dinyatakan oleh Syaikh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bahwa usia 7–10 tahun adalah fase pendidikan shalat dan kedisiplinan, bukan dengan kekerasan, tetapi dengan keteladanan, pengawasan, dan pembiasaan.
Islam Memandang Anak Sebagai Amanah, Bukan Beban
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim: 6)
Menjaga anak dari neraka bukan hanya dengan mencegah maksiat, tetapi dengan membentuk karakter dan adab Islami sejak dini. Usia 7–14 tahun adalah waktu paling ideal untuk itu.
Materi Utama Pendidikan Usia 7–14 Tahun
1. Penguatan Adab Sehari-hari
Adab berbicara, makan, tidur, berpakaian, masuk rumah, adab kepada orang tua, guru, dan tamu. Semua ini harus ditanamkan secara konsisten.
2. Disiplin Ibadah
Shalat lima waktu, wudhu, puasa Ramadhan, mengaji Al-Qur’an, dan mencintai masjid. Anak harus dibiasakan, bukan hanya diberi tahu.
3. Latihan Bertanggung Jawab
Berikan amanah kecil seperti membereskan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, atau menjaga barang milik pribadi.
4. Pembinaan Akhlak Islami
Jujur, amanah, sabar, rendah hati, menghormati orang lain, dan tidak mudah emosi. Ini bisa diajarkan melalui kisah para nabi, sahabat, dan teladan salafus shalih.
5. Penanaman Nilai Keberanian dan Kejujuran
Didik anak agar berani mengatakan kebenaran, tidak takut berkata jujur, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan lingkungan.
Pendekatan Pendidikan yang Tepat di Usia Ini
-
Tegas tapi tidak kasar
Tegas dalam aturan, namun tetap santun dan tidak menggunakan kekerasan verbal maupun fisik. -
Konsisten dan adil
Aturan harus dijalankan secara konsisten. Jangan tebang pilih antara anak pertama dan yang lain. -
Teladan lebih utama dari kata-kata
Orang tua harus memberi contoh langsung. Anak lebih meniru daripada mendengar. -
Kuatkan komunikasi dan kedekatan emosional
Meski sudah mulai dewasa, anak masih sangat membutuhkan pelukan, doa, dan nasihat dengan kelembutan.
Teladan Pendidikan Sahabat Nabi ﷺ
Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه berkata:
أَدِّبُوا أَنْفُسَكُمْ بِالْأَدَبِ قَبْلَ أَنْ تُؤَدِّبُوا أَوْلَادَكُمْ
Didiklah dirimu sendiri dengan adab sebelum engkau mendidik anak-anakmu.
Para sahabat dan salaf sangat serius mendidik anak-anak mereka, khususnya dalam usia ini. Mereka tidak hanya menekankan hafalan atau capaian akademik, tapi terlebih dahulu menanamkan ketaatan kepada Allah ﷻ dan akhlak yang mulia.
✨ Penutup: Siapkan Pondasi untuk Masa Baligh
Usia 7–14 tahun adalah masa penting dalam membentuk fondasi karakter sebelum anak memasuki usia taklif (baligh). Jika masa ini disia-siakan, akan sulit memperbaiki arah saat anak tumbuh remaja.
Bersungguh-sungguhlah, wahai ayah dan ibu — tanamkan adab sebelum ilmu, tanggung jawab sebelum hak, dan tauhid sebelum ambisi dunia. Itulah warisan terbaik yang akan menyelamatkan mereka dunia dan akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
