Pemuda Pejuang, Bukan Pemuda Hura-hura

Pendahuluan

Masa muda adalah masa terbaik dalam hidup manusia — penuh semangat, tenaga, dan cita-cita. Namun, di era modern ini, banyak pemuda yang menyia-nyiakan masa mudanya dengan hura-hura dan kesenangan dunia yang melalaikan. Padahal, Islam mengajarkan agar masa muda diisi dengan perjuangan dan pengabdian kepada Allah ﷻ. Pemuda sejati adalah pejuang, bukan pengikut hawa nafsu.

Peringatan dari Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ

Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, saling bermegah-megahan di antara kamu, dan berlomba dalam kekayaan serta anak keturunan (Al-Hadid: 20).

Ayat ini menjadi peringatan agar pemuda tidak tertipu oleh gemerlap dunia. Dunia ini fana, sedangkan kehidupan abadi adalah di akhirat. Pemuda beriman akan mengisi waktunya dengan amal shalih, bukan kesia-siaan.

Pemuda dalam Pandangan Islam

Islam memandang pemuda sebagai pilar perubahan dan kekuatan dakwah. Rasulullah ﷺ memuji para pemuda yang tumbuh dalam ketaatan. Beliau ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ… وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ

Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari kiamat, di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya… salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Hadits ini menunjukkan bahwa pemuda pejuang sejati adalah yang mengisi masa mudanya dengan ibadah dan ketaatan, bukan dengan kesenangan yang melalaikan.

Teladan Para Pemuda Pejuang dalam Islam

Dalam sejarah Islam, banyak pemuda yang mengabdikan hidupnya untuk perjuangan agama.

1. Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه

Di usia belia, beliau berani menggantikan posisi Rasulullah ﷺ di tempat tidur saat hijrah, menunjukkan keberanian luar biasa demi keselamatan dakwah.

2. Usamah bin Zaid رضي الله عنهما

Beliau memimpin pasukan besar di usia 18 tahun, menunjukkan bahwa pemuda bukan hanya penerus, tapi pemimpin perjuangan Islam.

3. Mus’ab bin Umair رضي الله عنه

Pemuda yang dahulu hidup mewah, namun rela meninggalkan segalanya demi menjadi duta dakwah Rasulullah ﷺ di Madinah.

Ketiga teladan ini menunjukkan bahwa semangat juang dan pengorbanan lebih berharga daripada kenikmatan dunia.

Bahaya Gaya Hidup Hura-hura

Pemuda yang larut dalam hura-hura akan kehilangan arah hidupnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ…

Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan… (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, dinyatakan hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Hadits ini menjadi peringatan keras bahwa setiap detik masa muda akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah ﷻ.

Ciri Pemuda Pejuang

  1. Memiliki visi hidup untuk akhirat, bukan sekadar mengejar dunia.

  2. Berjiwa disiplin dan tangguh dalam menghadapi ujian.

  3. Aktif dalam kebaikan dan menjauhi lingkungan yang melalaikan.

  4. Menjadi inspirasi bagi sesama, bukan pengikut arus zaman.

Penutup

Pemuda Muslim harus menjadi pejuang, bukan penikmat kesia-siaan. Jadilah pemuda yang membela agama, menegakkan kebenaran, dan berjuang dengan ilmu serta amal. Dunia ini singkat, maka isi masa muda dengan perjuangan yang bernilai di sisi Allah ﷻ. Karena pemuda yang berjuang di jalan-Nya akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan