Pendahuluan
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pemuda masa kini. Ia bisa menjadi alat dakwah yang kuat, namun juga bisa menjadi sumber fitnah dan kehancuran jika disalahgunakan. Pemuda Muslim harus bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjerumus ke dalam dosa dan lalai dari tanggung jawab sebagai hamba Allah ﷻ.
Pandangan Islam terhadap Komunikasi dan Informasi
Islam mengajarkan agar setiap ucapan dan informasi yang disampaikan harus berdasarkan kebenaran. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (Al-Hujurat: 6).
Ayat ini menegaskan pentingnya tabayyun (klarifikasi) sebelum menyebarkan informasi. Dalam konteks media sosial, tabayyun berarti tidak mudah membagikan berita tanpa memastikan kebenarannya.
Bahaya Media Sosial bagi Pemuda
Media sosial dapat membawa banyak manfaat, tetapi juga menyimpan bahaya besar jika tidak digunakan dengan iman dan ilmu.
1. Fitnah dan Penyebaran Hoaks
Banyak pemuda terjebak dalam dosa karena ikut menyebarkan berita bohong atau ujaran kebencian. Rasulullah ﷺ bersabda:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Cukuplah seseorang dikatakan berdusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).
Hadits ini memperingatkan agar kita tidak asal berbagi informasi di dunia maya tanpa memeriksa kebenarannya.
2. Lalai dari Ibadah dan Waktu
Media sosial sering membuat pemuda lupa waktu dan meninggalkan kewajiban ibadah. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah; dan barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi (Al-Munafiqun: 9).
Ayat ini juga berlaku bagi siapa pun yang terlena dengan teknologi hingga lupa mengingat Allah ﷻ.
3. Pamer dan Riyaa’ di Dunia Maya
Sebagian pemuda menggunakan media sosial untuk pamer kebaikan, kekayaan, atau penampilan. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ، قِيلَ: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ
Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil. Para sahabat bertanya: apakah syirik kecil itu? Beliau menjawab: riyaa’ (HR. Ahmad dari Mahmud bin Labid رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).
Riyaa’ digital seperti memamerkan amal shalih hanya untuk pujian manusia bisa menghapus pahala amal tersebut.
Media Sosial sebagai Sarana Dakwah
Jika digunakan dengan benar, media sosial bisa menjadi alat dakwah yang luar biasa. Rasulullah ﷺ bersabda:
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
Sampaikan dariku walau satu ayat (HR. Bukhari dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما).
Hadits ini mendorong umat Islam untuk menyebarkan kebaikan dan ilmu, termasuk melalui media sosial. Pemuda Muslim dapat menggunakan platform digital untuk:
-
Menyebarkan ayat Al-Qur’an dan hadits.
-
Mengajak kepada kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
-
Membela kebenaran dan melawan fitnah dengan ilmu.
Etika Pemuda Muslim di Media Sosial
-
Menjaga niat dan keikhlasan – gunakan media sosial hanya untuk mencari ridha Allah ﷻ.
-
Menjaga adab dan sopan santun – hindari caci maki, ghibah, dan debat kusir.
-
Menyebarkan konten positif – jadilah inspirasi, bukan sumber keburukan.
-
Mengatur waktu penggunaan – jangan sampai lalai dari ibadah dan kewajiban dunia nyata.
Penutup
Media sosial bisa menjadi ladang pahala atau sumber dosa tergantung bagaimana pemuda menggunakannya. Gunakan teknologi sebagai sarana dakwah dan kebaikan, bukan untuk hura-hura dan kesia-siaan. Jadilah pemuda Muslim yang bijak di dunia digital, yang memanfaatkan setiap postingan untuk menebar kebenaran dan kebaikan di jalan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


