Pemuda Anti Maksiat: Menjadi Penolong Agama Allah

Pendahuluan

Pemuda adalah harapan umat dan penopang masa depan agama. Namun, di zaman yang penuh fitnah ini, banyak pemuda yang terjerumus dalam maksiat — baik melalui pergaulan bebas, tontonan yang haram, hingga dosa digital. Padahal, Allah ﷻ mencintai pemuda yang menjaga diri dari maksiat dan memilih jalan ketaatan. Pemuda yang menjauhi maksiat bukan hanya menyelamatkan dirinya, tapi juga menjadi penolong agama Allah ﷻ di tengah kemerosotan moral zaman.

Seruan Al-Qur’an untuk Menjauhi Maksiat

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; sesungguhnya siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sungguh dia menyuruh (melakukan) perbuatan keji dan munkar (An-Nur: 21).*

Ayat ini adalah peringatan agar pemuda tidak mendekati jalan yang menjerumuskan pada dosa. Setan tidak selalu menyeru secara langsung pada kemaksiatan, tapi menuntun perlahan-lahan melalui godaan yang tampak ringan — dari pandangan, pergaulan, hingga kelalaian.

Pemuda yang Menjaga Diri Dicintai Allah ﷻ

Rasulullah ﷺ bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ… وَشَابٌّ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ

Ada tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari kiamat di mana tidak ada naungan selain naungan-Nya… di antaranya seorang pemuda yang diajak oleh seorang wanita yang cantik dan terpandang untuk berbuat dosa, namun ia menolak sambil berkata: “Aku takut kepada Allah” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Pemuda seperti ini menunjukkan kekuatan iman yang luar biasa. Di saat banyak orang tergoda oleh hawa nafsu, ia justru menolak dengan takut kepada Allah ﷻ. Ia bukan hanya selamat dari dosa, tapi juga memperoleh kedudukan mulia di sisi-Nya.

Maksiat: Penghalang Kemenangan dan Keberkahan

Maksiat bukan hanya merusak diri, tetapi juga melemahkan kekuatan umat. Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, “Tidak ada yang menghalangi rezeki dan keberkahan seperti dosa dan maksiat.” Ketika pemuda terbiasa dengan dosa, semangat jihad, ilmu, dan amalnya akan mati.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Ar-Ra’d: 11).

Perubahan besar dalam umat dimulai dari perubahan hati para pemuda — dari yang lalai menjadi taat, dari maksiat menuju taubat.

Cara Pemuda Menjadi Anti Maksiat

1. Menguatkan Hubungan dengan Allah ﷻ

Shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, dan berzikir secara rutin adalah benteng utama dari maksiat. Rasulullah ﷺ bersabda:

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada (HR. Tirmidzi dari Abu Dzar رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Ketakwaan membuat seorang pemuda merasa diawasi Allah di mana pun berada, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

2. Menjaga Pandangan dan Pergaulan

Allah ﷻ berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya (An-Nur: 30).

Menundukkan pandangan adalah langkah awal menuju kebersihan hati. Pemuda yang menjaga pandangan akan terhindar dari fitnah dan dosa yang lebih besar.

3. Memilih Lingkungan yang Shalih

Teman yang baik akan menuntun pada ketaatan, sedangkan teman buruk akan menjerumuskan ke maksiat. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Pemuda anti maksiat selalu mencari lingkungan yang menguatkan imannya — majelis ilmu, masjid, dan komunitas dakwah.

Menjadi Penolong Agama Allah ﷻ

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong (agama) Allah (As-Shaff: 14).*

Pemuda yang menjauhi maksiat berarti sedang menolong agama Allah ﷻ. Dengan menjaga dirinya dari dosa, ia menjadi teladan bagi yang lain, menjaga citra Islam, dan membuka jalan bagi kemenangan umat.

Penutup

Menjadi pemuda anti maksiat bukan hal mudah di zaman penuh godaan, namun itulah bukti keimanan sejati. Pemuda yang menjaga diri dari dosa akan dimuliakan oleh Allah ﷻ dan dijadikan sebagai penolong agama-Nya. Jadilah pemuda yang suci hati dan bersih perilakunya — karena dari tangan pemuda seperti inilah Islam akan kembali berjaya.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan