Pendahuluan
Dunia digital hari ini membawa banyak manfaat, namun juga menghadirkan tantangan besar bagi keluarga Muslim. Media sosial, internet, dan gadget dapat menjadi sarana kebaikan, tetapi sekaligus pintu fitnah yang merusak akhlak, waktu, pikiran, bahkan keutuhan rumah tangga. Karena itu, keluarga Muslim harus memiliki benteng iman dan strategi yang tepat dalam menghadapinya.
Fitnah Dunia Digital dalam Pandangan Islam
Islam mengajarkan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari segala bentuk fitnah, termasuk yang hadir melalui teknologi modern.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (At-Tahrim: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa ayah dan ibu memiliki kewajiban mengarahkan keluarga dari segala hal yang dapat menyeret mereka kepada kemaksiatan, termasuk fitnah digital.
Bentuk Fitnah dalam Dunia Digital
1. Konten Maksiat dan Pornografi
Akses yang tidak terbatas membuat anak dan orang dewasa mudah terpapar konten haram. Ini adalah pintu kehancuran akhlak dan rusaknya hati.
2. Waktu Terbuang sia-sia
Scrolling tanpa batas dapat melalaikan dari ibadah, pekerjaan, dan kebersamaan keluarga.
3. Pergaulan Bebas dan Interaksi Berbahaya
Media sosial membuka peluang hubungan haram, perselingkuhan digital, dan komunikasi tanpa batas yang menimbulkan fitnah.
4. Hoaks dan Informasi Sesat
Masyarakat mudah terpengaruh berita palsu, ujaran kebencian, hingga pemikiran menyimpang.
5. Kecanduan Game dan Hiburan
Game online dan konten hiburan yang berlebihan sering merusak fokus dan disiplin anak.
Tuntunan Islam dalam Menghadapi Fitnah Digital
1. Memperkuat Fondasi Iman
Iman adalah benteng pertama dari segala fitnah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Kekuatan iman membuat seorang Muslim mampu memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk.
2. Menjaga Pandangan
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ
“Katakanlah kepada laki-laki beriman agar mereka menundukkan pandangan mereka.” (An-Nur: 30)
Ayat ini juga berlaku dalam konteks digital: menahan diri dari membuka situs dan konten yang haram.
3. Menjaga Waktu dari Kesia-siaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu olehnya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما)
Scrolling berjam-jam adalah bentuk tertipu dengan nikmat waktu.
Peran Orang Tua dalam Menghadapi Fitnah Digital
1. Menjadi Teladan dalam Menggunakan Gadget
Anak akan meniru perilaku orang tua. Jika orang tua bijak menggunakan gadget, anak akan mengikuti.
2. Membuat Aturan Digital dalam Keluarga
-
Batas waktu penggunaan gadget
-
Zona bebas gadget (misalnya meja makan)
-
Larangan membawa gadget ke kamar tidur
-
Aplikasi dan situs yang aman
3. Mengawasi Tanpa Mengintimidasi
Pengawasan boleh, tetapi tetap menjaga privasi dan kepercayaan anak.
4. Menguatkan Komunikasi Keluarga
Keluarga yang hangat dan komunikatif lebih mampu melindungi anak dari pengaruh buruk digital.
5. Menanamkan Adab Bermedia Sosial
-
Tidak menghina
-
Tidak menyebarkan hoaks
-
Tidak membuka aib
-
Menjaga kehormatan diri dan keluarga
Strategi Praktis Menjaga Keluarga dari Fitnah Digital
1. Memilih Konten Positif
Bimbing anak mengakses konten Islami, edukatif, dan bermanfaat.
2. Memaksimalkan Teknologi Secara Halal
Teknologi dapat menjadi sarana dakwah, belajar Al-Qur’an, membaca artikel agama, dan produktivitas.
3. Mengatur Jadwal Digital Detox
Keluarga perlu menentukan waktu tanpa gadget untuk memperkuat hubungan.
4. Mengajak Keluarga Mengisi Waktu dengan Aktivitas Nyata
Seperti olahraga bersama, membaca buku, menghadiri kajian, atau diskusi keluarga.
5. Memperbanyak Doa dalam Menghadapi Fitnah
Doa adalah senjata orang beriman. Di antara doa yang sering diajarkan Rasulullah ﷺ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu yang buruk.” (HR. Tirmidzi dari Zaid bin Arqam رضي الله عنه, dishahihkan Al-Albani)
Doa ini sangat relevan dengan kondisi dunia digital hari ini.
Dampak Positif Pengelolaan Digital yang Baik
-
Keluarga lebih harmonis
-
Anak lebih fokus belajar
-
Orang tua dan anak terhindar dari maksiat
-
Waktu lebih produktif
-
Hati lebih tenang dan dekat dengan Allah ﷻ
Kesimpulan
Dunia digital adalah ujian zaman yang harus dihadapi dengan ilmu, iman, dan strategi. Keluarga Muslim memiliki kewajiban menjaga diri dan anak-anak dari fitnahnya. Dengan iman yang kuat, aturan yang jelas, komunikasi yang baik, serta penggunaan teknologi secara bijak, keluarga akan selamat dan tetap berada dalam lindungan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


