Mengelola Emosi dan Amarah di Rumah Tangga

Pendahuluan

Setiap manusia memiliki emosi, termasuk dalam kehidupan rumah tangga. Namun, emosi yang tidak terkontrol dapat melukai hati, merusak keharmonisan, dan memicu pertengkaran. Islam memberikan tuntunan yang indah dalam mengelola emosi dan amarah agar rumah tangga tetap menjadi tempat ketenangan dan kasih sayang.


Perintah Mengendalikan Amarah

Allah ﷻ memuji orang-orang yang mampu menahan amarah. Allah ﷻ berfirman:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Āli ‘Imrān: 134)

Rumah tangga yang bahagia adalah rumah yang dipenuhi kesabaran, bukan kemarahan.


Nasihat Rasulullah ﷺ tentang Amarah

Rasulullah ﷺ memberikan nasihat ringkas yang sangat berharga.

رَجُلٌ قَالَ لِلنَّبِيِّ ﷺ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ، فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

“Seorang lelaki berkata kepada Nabi ﷺ: ‘Berilah aku nasihat.’ Beliau bersabda: ‘Jangan marah.’ Ia mengulangi permintaan itu beberapa kali, maka beliau tetap bersabda: ‘Jangan marah.’” (HR. Al-Bukhārī dari Abu Hurairah رضي الله عنه)

Pesan yang diulang menunjukkan bahwa amarah adalah pintu keburukan yang harus dijaga.


Cara Nabi ﷺ Mengajarkan Mengelola Amarah

1. Diam Ketika Marah

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

“Jika salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.” (HR. Ahmad, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)

Diam mencegah lisan mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

2. Mengubah Posisi

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

“Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk. Jika masih marah, hendaklah ia berbaring.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Mengubah posisi membantu tubuh meredakan ketegangan.

3. Berwudhu dan Mengingat Allah ﷻ

Amarah datang dari setan. Air dan zikir memadamkan panasnya amarah.


Mengelola Emosi dalam Rumah Tangga

1. Jangan Membalas Emosi dengan Emosi

Jika satu pihak marah, pihak lain harus belajar menahan diri. Api tidak dipadamkan dengan api.

2. Gunakan Bahasa yang Baik dan Lemah Lembut

Pilih kata yang menenangkan, bukan yang menyakiti.

3. Saling Memahami dan Saling Memaafkan

Rumah tangga tidak mungkin tanpa kesalahan. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapinya.

4. Ingat Tujuan Rumah Tangga

Rumah tangga bukan arena untuk menang, tetapi tempat kembali untuk saling menguatkan menuju surga.


Penutup

Mengelola emosi dan amarah adalah ibadah dan bentuk kedewasaan dalam rumah tangga. Dengan mengikuti tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, hubungan suami istri akan lebih harmonis, hati menjadi lebih lapang, dan rumah tangga senantiasa dipenuhi sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan