Pendahuluan
Rumah tangga yang bahagia bukan hanya dibangun dengan cinta dan harta, tetapi dengan kebiasaan baik yang menumbuhkan suasana kasih sayang dan ketenangan. Di antara kebiasaan yang sangat ditekankan dalam Islam adalah mengucapkan salam, menebar senyum, dan bersabar. Tiga amalan sederhana ini dapat menguatkan hubungan antaranggota keluarga, menghapus keburukan, dan mendatangkan keberkahan dalam rumah.
Salam: Kunci Kedamaian dan Cinta
Ucapan salam adalah doa dan tanda kasih antar sesama Muslim. Rasulullah ﷺ menjadikan salam sebagai syiar cinta dan cara mempererat hubungan. Beliau ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Di rumah, salam menjadi awal komunikasi yang lembut dan menenangkan. Setiap kali masuk rumah, sunnah bagi seorang Muslim untuk memberi salam agar keberkahan selalu hadir. Allah ﷻ berfirman:
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
“Apabila kamu memasuki rumah-rumah, maka ucapkanlah salam kepada dirimu sendiri (keluargamu), sebagai penghormatan yang penuh berkah dan baik dari Allah.” (An-Nūr: 61)
Senyum: Sedekah yang Menyenangkan Hati
Senyum adalah bahasa universal dari cinta dan ketulusan. Dalam rumah tangga, senyum dapat meredakan ketegangan, menyembuhkan luka hati, dan mempererat hubungan. Rasulullah ﷺ bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. At-Tirmiżī dari Abu Dzar رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Senyum yang lahir dari hati ikhlas adalah sedekah yang bernilai pahala. Ketika suami dan istri saling tersenyum di pagi hari, mereka sedang membuka pintu rahmat Allah ﷻ.
Sabar: Pondasi Kekuatan Rumah Tangga
Tidak ada rumah tangga tanpa ujian. Ada saat bahagia, ada pula masa sulit. Karena itu, sabar menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan menghindari perpecahan. Allah ﷻ berfirman:
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Dan bersabarlah, dan kesabaranmu itu tidak lain hanyalah dengan pertolongan Allah.” (An-Naḥl: 127)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim dari Abu Sa‘id Al-Khudrī رضي الله عنه)
Sabar menjadikan seseorang tenang dalam menghadapi perbedaan, tidak mudah marah, dan tetap lembut dalam menghadapi pasangan serta anak-anak.
Menghidupkan Tiga Kebiasaan Ini di Rumah
-
Mulailah hari dengan salam dan senyum. Biasakan setiap anggota keluarga menyapa dengan ucapan “Assalamu’alaikum” disertai senyum tulus.
-
Gunakan salam untuk mengakhiri konflik. Ucapkan salam ketika ingin berdamai, karena salam adalah doa dan tanda perdamaian.
-
Latih kesabaran dalam situasi kecil. Saat menghadapi kekeliruan pasangan atau anak, tahan emosi dan respon dengan lembut.
-
Jadikan rumah tempat ketenangan. Hiasi rumah dengan ucapan salam, senyuman, dan sabar dalam setiap keadaan.
Penutup
Salam, senyum, dan sabar adalah tiga kebiasaan sederhana namun bernilai besar dalam Islam. Ketiganya menumbuhkan cinta, menghapus dosa, dan menjaga keberkahan rumah tangga. Jika setiap rumah mampu menghidupkannya, maka keluarga akan menjadi taman surga yang meneduhkan hati dan diridhai Allah ﷻ.
Kata Kunci: salam, senyum, sabar, adab islami, kebiasaan baik dalam keluarga, rumah tangga islami
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


