Pendahuluan
Mendidik anak adalah amanah besar yang membutuhkan keseimbangan antara kelembutan dan ketegasan. Terlalu lembut akan membuat anak tidak memahami batasan, sementara terlalu keras akan membuat anak kehilangan rasa aman dan kedekatan dengan orang tua. Islam mengajarkan metode pendidikan yang penuh hikmah: lembut dalam kasih sayang, tegas dalam kebenaran.
Dasar Pendidikan dalam Islam
Allah ﷻ memerintahkan orang tua untuk menjaga dan membimbing anak-anaknya. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Taḥrīm: 6)
Ayat ini menunjukkan bahwa pendidikan anak bukan hanya soal dunia, tetapi menjaga mereka dari keburukan dan menyelamatkan mereka dengan iman.
Teladan Kelembutan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ mendidik dengan cinta dan kelembutan. Beliau ﷺ mencium dan memeluk anak-anak, bahkan kepada cucu-cucunya.
Dalam hadits dari Anas bin Malik رضي الله عنه:
لَقَدْ خَدَمْتُ النَّبِيَّ ﷺ عَشْرَ سِنِينَ، فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ قَطُّ، وَمَا قَالَ لِشَيْءٍ فَعَلْتُهُ لِمَ فَعَلْتَهُ؟ وَلَا لِشَيْءٍ لَمْ أَفْعَلْهُ أَلَا فَعَلْتَ كَذَا؟
“Aku telah melayani Nabi ﷺ selama sepuluh tahun, beliau tidak pernah berkata ‘uff’ kepadaku dan tidak pernah berkata: ‘Mengapa kamu melakukan ini?’ atau ‘Mengapa kamu tidak melakukan itu?’” (HR. Muslim)
Kelembutan adalah pintu masuk ke dalam hati anak.
Ketegasan dalam Menegakkan Kebenaran
Meski lembut, Rasulullah ﷺ tetap tegas dalam urusan ketaatan kepada Allah ﷻ. Ketegasan diperlukan agar anak mengetahui mana batas halal dan haram.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah (dengan pukulan pendidikan, bukan menyakitkan) ketika berumur sepuluh tahun jika mereka meninggalkannya.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Ini menunjukkan bahwa ketegasan dilakukan bertahap, dengan pendidikan yang bijak.
Keseimbangan antara Kelembutan dan Ketegasan
1. Memberi Contoh Lebih Dulu
Anak belajar dari apa yang ia lihat. Kejujuran, kesabaran, shalat, dan akhlak yang baik harus ditampilkan orang tua terlebih dahulu.
2. Membimbing dengan Dialog, Bukan Bentakan
Cara bicara yang lembut membuka hati, sedangkan bentakan menutupnya.
3. Menetapkan Aturan yang Jelas
Rumah membutuhkan aturan, tetapi aturan harus disertai penjelasan dan kesepakatan, bukan paksaan.
4. Memberi Pujian dan Teguran pada Waktu yang Tepat
Pujian menguatkan motivasi, teguran mencegah penyimpangan — keduanya harus berimbang.
Doa sebagai Senjata Terkuat
Tidak ada yang dapat menundukkan hati kecuali Allah ﷻ.
Orang tua hendaknya tidak berhenti berdoa untuk kebaikan anak.
Di antara doa yang diajarkan:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي
“Ya Rabb, jadikanlah aku dan keluargaku orang-orang yang mendirikan shalat.” (Ibrāhīm: 40)
Penutup
Kelembutan membangun kedekatan, ketegasan membangun kedisiplinan. Kedua hal ini harus berjalan seimbang agar anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman, beradab, dan kuat menghadapi kehidupan. Dengan meneladani Rasulullah ﷺ, pendidikan anak menjadi ibadah yang penuh cinta dan keberkahan.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


