Indahnya Komunikasi Dalam Rumah Tangga

Pendahuluan

Komunikasi yang baik adalah kunci terciptanya rumah tangga yang harmonis. Banyak konflik terjadi bukan karena kurangnya cinta, tetapi karena kurangnya kemampuan menyampaikan perasaan dan memahami pasangan. Islam telah mengajarkan adab berbicara, cara mendengarkan, serta bagaimana bersikap lembut dalam keluarga.


Perintah Bertutur Kata dengan Baik

Allah ﷻ memerintahkan hamba-Nya untuk berbicara dengan perkataan yang baik dan lemah lembut. Allah ﷻ berfirman:

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Dan ucapkanlah kepada manusia perkataan yang baik.” (Al-Baqarah: 83)

Jika kepada semua manusia kita diperintahkan untuk berkata lembut, maka kepada pasangan yang hidup bersama kita setiap hari tentu lebih utama lagi.


Teladan Rasulullah ﷺ dalam Berkomunikasi

Rasulullah ﷺ dikenal sebagai orang yang paling lembut dan paling indah tutur bahasanya, termasuk dalam keluarga. Aisyah رضي الله عنها menceritakan bahwa beliau ﷺ tidak pernah kasar dalam perkataan dan tidak pernah mencela atau mengumpat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At-Tirmiżī, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Cara berbicara yang lembut adalah bagian dari kemuliaan akhlak dan tanda kesempurnaan iman.


Mendengarkan: Bagian Penting dari Komunikasi

Tidak cukup hanya berbicara dengan baik, tetapi juga harus belajar mendengarkan. Dalam rumah tangga, setiap pasangan membutuhkan tempat untuk berbagi pikiran, keluh kesah, dan harapan.

Mendengarkan dengan penuh perhatian menunjukkan penghargaan dan cinta. Dengarkan sebelum menasihati, pahami sebelum memberi solusi — inilah adab komunikasi dalam Islam.


Menghindari Perdebatan yang Tidak Perlu

Islam menganjurkan untuk menghindari pertengkaran dan perdebatan yang sia-sia. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا

“Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, sekalipun ia berada di pihak yang benar.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)

Dalam rumah tangga, bukan soal siapa yang menang, tetapi bagaimana sama-sama menjaga hati.


Kata-Kata yang Membangun Kasih Sayang

Dalam keluarga, biasakan menggunakan kalimat-kalimat berikut:

  • “Terima kasih.”

  • “Maaf.”

  • “Aku bangga kepadamu.”

  • “Aku mencintaimu karena Allah.”

  • “Apa yang bisa aku bantu?”

Kalimat sederhana, tetapi dapat membuka pintu mawaddah dan rahmah.

Allah ﷻ berfirman:

وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً

“Dan Dia menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang.” (Ar-Rūm: 21)

Kasih sayang itu terjaga ketika komunikasi berjalan dengan baik.


Penutup

Komunikasi dalam rumah tangga bukan hanya soal berbicara, tetapi juga seni mendengarkan, menghargai, dan menenangkan hati pasangan. Rumah yang dipenuhi kata-kata yang lembut dan penuh kebaikan akan menjadi tempat bertumbuhnya sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan