Pendidikan Dimulai dari Pangkuan Seorang Ibu
Islam memuliakan peran ibu bukan hanya karena kasih sayangnya, tetapi juga karena ibu adalah madrasah (sekolah) pertama dan terpenting dalam kehidupan anak. Dari seorang ibulah, seorang anak belajar bicara, mengenal dunia, memahami cinta, bahkan menyerap nilai-nilai tauhid dan akhlak.
Dalam tradisi pendidikan Islam, ibu bukan sekadar pengasuh fisik, tetapi pendidik utama akal dan ruh anak-anaknya.
Islam Mengangkat Kedudukan Ibu
Allah ﷻ berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun (QS. Al-Ahqaf: 15)
Ayat ini menggambarkan betapa besar perjuangan seorang ibu dalam mengandung, melahirkan, menyusui, hingga membesarkan anak. Maka tidak heran jika Rasulullah ﷺ memuliakan ibu di atas semua manusia setelah Allah ﷻ dan Rasul-Nya.
️ Siapa yang Lebih Berhak Ditaati?
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
يَا رَسُولَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: أُمُّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبُوكَ
“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Orang itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Lalu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Dan yang keempat kalinya beliau menjawab, “Ayahmu.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa peran ibu sangat besar, hingga tiga kali disebutkan sebelum ayah. Salah satu alasannya adalah karena ia adalah guru pertama anak dalam mengenal dunia dan agama.
Peran Strategis Ibu dalam Pendidikan Anak
1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Ibu adalah orang yang paling banyak bersama anak, maka ia memiliki peluang paling besar untuk menanamkan kecintaan kepada Allah ﷻ, mengenalkan nama-nama-Nya, dan mengajarkan doa-doa harian.
2. Membangun Adab dan Akhlak
Anak-anak lebih mudah menyerap teladan daripada nasihat. Seorang ibu yang santun, jujur, penyabar, dan rajin akan ditiru oleh anak tanpa perlu banyak bicara. Maka ibu adalah role model akhlak dalam rumah.
3. Mendidik dengan Sentuhan dan Kelembutan
Kelembutan ibu adalah media pendidikan yang sangat kuat. Anak yang tumbuh dalam dekapan cinta dan arahan yang lembut akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan spiritual.
4. Menjadi Penjaga Lingkungan Anak
Ibu adalah penjaga utama rumah dan pergaulan anak. Ia yang menentukan apa yang boleh ditonton, siapa yang boleh berteman, dan nilai-nilai apa yang boleh tumbuh dalam rumah.
Teladan Para Ibu dari Kalangan Salaf
Ulama-ulama besar Islam banyak yang lahir dari rahim ibu-ibu yang shalihah dan cerdas. Misalnya:
-
Imam Asy-Syafi’i رحمه الله, dididik oleh ibunya yang miskin tapi sangat menjaga agama.
-
Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله, dibesarkan oleh seorang ibu yang shalihah dan sangat menjaga kehalalan nafkah dan pergaulan anaknya.
Mereka membuktikan bahwa ibu adalah madrasah yang jika ia baik, akan lahirlah generasi yang kuat dan berilmu.
Peran Ibu Tidak Hanya di Dapur
Menjadi ibu bukan berarti hanya memasak dan membersihkan rumah. Dalam Islam, ibu adalah penentu arah peradaban, karena dari rahim dan pangkuannya akan lahir para pemimpin, ulama, mujahid, dan manusia-manusia besar.
Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin رحمه الله berkata:
الأم مدرسة، إذا أعددتها، أعددت شعبًا طيب الأعراق
Ibu adalah sebuah madrasah. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka engkau telah mempersiapkan satu bangsa yang baik akarnya.
✨ Penutup: Muliakan Peran Ibu, Bangun Generasi Rabbani
Wahai para ibu, jangan remehkan peranmu. Di tanganmulah terbentuk kepribadian anak. Dengan ilmu dan iman, engkau bisa mencetak generasi bertauhid dan berakhlak mulia.
Wahai para ayah, dukunglah istrimu menjadi madrasah terbaik bagi anak-anakmu. Jangan bebani dia sendirian, tapi jadilah partner dakwah di dalam rumah.
Karena ibu yang shalihah adalah aset terbesar keluarga dan kunci peradaban yang bertauhid.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


