Golden Age (0–7 Tahun): Usia Menanamkan Tauhid dan Cinta

Masa Emas Pembentukan Keimanan

Masa 0–7 tahun adalah fase paling penting dalam pertumbuhan anak. Para ahli perkembangan menyebutnya sebagai Golden Age — masa emas pembentukan otak, karakter, dan nilai hidup. Dalam Islam, masa ini adalah waktu terbaik untuk menanamkan fondasi tauhid, cinta kepada Allah ﷻ, dan kasih sayang terhadap Rasulullah ﷺ. Apa yang ditanam pada masa ini akan terus berakar kuat hingga dewasa.

Anak yang dibesarkan dengan tauhid dan cinta ilahiyah sejak dini, insyaa Allah akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan lurus di tengah badai zaman.

Setiap Anak Lahir di Atas Fitrah

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR. al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah رضي الله عنه)

Hadits ini menunjukkan bahwa anak terlahir membawa fitrah Islam, yakni tauhid dan kesiapan menerima kebaikan. Namun, orang tua memiliki peran krusial dalam menjaga atau mengubah fitrah tersebut.

Perintah Mengenalkan Iman Sejak Dini

Luqman al-Hakim menasihati anaknya:

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar (QS. Luqman: 13)

Nasihat ini diberikan dalam bentuk lembut dan mendidik. Inilah model komunikasi keimanan kepada anak — mulai dari usia dini, penuh kelembutan dan cinta.

Cara Menanamkan Tauhid dan Cinta di Usia 0–7 Tahun

1. Mengenalkan Allah ﷻ melalui Alam dan Kejadian Sehari-hari

Contoh: “Nak, lihat langit biru itu. Siapa yang menciptakannya? Betul, Allah ﷻ!”
Gunakan momen sehari-hari untuk menyebut nama Allah ﷻ agar anak terbiasa mengingat-Nya.

2. Membiasakan Doa Harian

Ajarkan doa sebelum makan, tidur, bangun, masuk kamar mandi, dan lainnya. Gunakan lagu-lagu sederhana atau pengulangan agar anak hafal dan paham.

3. Mengajarkan Kalimat Tauhid

Latih anak untuk mengucap: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ, lalu jelaskan artinya dengan bahasa sederhana.

4. Menumbuhkan Cinta kepada Rasulullah ﷺ

Ceritakan kisah-kisah Rasulullah ﷺ sebelum tidur. Gunakan bahasa yang menyenangkan agar anak mencintai beliau tanpa paksaan.

5. Peluk, Cium, dan Doakan Anak Setiap Hari

Bacakan doa yang penuh cinta saat memeluk mereka:

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنَ الصَّالِحِينَ، وَاحْفَظْهُ بِحِفْظِكَ، وَارْزُقْنِي بِرَّهُ

Ya Allah, jadikan ia termasuk anak-anak yang shalih, jagalah ia dengan penjagaan-Mu, dan anugerahkan aku kebaikannya.

6. Jauhkan dari Unsur Syirik dan Khurafat

Tanpa disadari, banyak budaya yang menanamkan ketakutan atau keyakinan syirik kepada anak. Jauhkan anak dari mitos, jimat, atau menakut-nakuti dengan hal gaib selain Allah ﷻ.

Apa yang Tidak Perlu Diajarkan di Usia Ini?

  • Terlalu banyak hafalan teknis tanpa pemaknaan.

  • Beban target akademik yang menguras emosi.

  • Ancaman neraka tanpa penanaman cinta kepada Allah ﷻ terlebih dahulu.

Karena di masa ini, yang paling penting adalah pengenalan iman melalui cinta, bukan ketakutan.

✨ Penutup: Golden Age adalah Waktu Emas Menyentuh Hati Anak

Jangan lewatkan masa emas anak hanya untuk mengejar prestasi dunia. Gunakan waktu 0–7 tahun untuk menanamkan tauhid, mengenalkan cinta kepada Allah ﷻ, dan menumbuhkan hubungan emosional yang kuat.

Anak yang besar bersama tauhid akan lebih kuat menghadapi dunia, dan lebih mudah meraih surga.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan