Pendahuluan
Dalam Islam, adab memiliki kedudukan yang sangat tinggi, bahkan melebihi ilmu. Banyak ulama terdahulu menekankan bahwa adab adalah pintu utama menuju keberkahan ilmu. Anak yang cerdas tetapi tidak beradab akan menjadi sumber masalah, namun anak yang beradab akan membawa kebaikan meski ilmunya masih sedikit. Rumah tangga adalah tempat pertama untuk menanamkan adab sebelum ilmu, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang lembut, berakhlak, dan bertanggung jawab.
Adab Adalah Fondasi Akhlak
Allah ﷻ menjelaskan pentingnya akhlak dan adab dalam kehidupan seorang Muslim. Firman-Nya:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
“Jadilah pemaaf, perintahkanlah yang baik, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (Al-A‘rāf: 199)
Ayat ini menuntun kita agar membentuk adab sebelum yang lain. Orang yang beradab akan mudah menerima ilmu dan menebarkan kebaikan dalam hidupnya.
Rasulullah ﷺ Mengajarkan Adab Terlebih Dahulu
Para sahabat belajar adab dari Rasulullah ﷺ bahkan sebelum mempelajari ilmu yang lebih dalam. Rasulullah ﷺ adalah teladan utama akhlak yang sempurna. Allah ﷻ berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung.” (Al-Qalam: 4)
Anak-anak harus mengenal akhlak Rasulullah ﷺ dan menirunya melalui contoh nyata dari keluarga.
Perkataan Ulama tentang Adab
Ulama salaf sangat menekankan adab. Imam Malik رحمه الله berkata kepada seorang pemuda:
تَعَلَّمِ الْأَدَبَ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمَ
“Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu.”
Adab adalah kunci keberhasilan ilmu. Tanpa adab, ilmu akan mudah hilang atau disalahgunakan.
Mengajarkan Adab di Dalam Rumah
1. Adab kepada Allah ﷻ
Anak harus diajarkan mencintai Allah, bersyukur, berdoa, menjaga shalat, dan menjauhi larangan-Nya.
2. Adab kepada Orang Tua
Allah ﷻ berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua.” (Al-Isrā’: 23)
Menghormati orang tua adalah adab terbesar setelah tauhid.
3. Adab dalam Berbicara
Mengajarkan anak berbicara lembut, tidak memotong pembicaraan, tidak berteriak, dan tidak berkata kasar. Rasulullah ﷺ bersabda:
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
“Ucapan yang baik adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim)
4. Adab kepada Sesama
Mengajarkan cara memberi salam, berbagi, dan tidak menyakiti orang lain baik dengan lisan maupun perbuatan.
5. Adab terhadap Ilmu
Mengajarkan rasa hormat kepada guru, mencintai Al-Qur’an, dan menghargai waktu belajar.
Keteladanan: Cara Paling Efektif Mengajarkan Adab
Anak tidak cukup dinasihati, tetapi harus melihat teladan langsung dari orang tua.
Cara orang tua berbicara, bersabar, mengendalikan emosi, dan berperilaku akan menjadi cermin bagi anak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhārī dalam Al-Adab Al-Mufrad, disahihkan oleh Al-Albani)
Maka, mendidik adab berarti menghidupkan misi utama kenabian.
Penutup
Mengajarkan adab sebelum ilmu adalah prinsip emas dalam pendidikan Islam. Rumah tangga harus menjadi tempat tumbuhnya akhlak, kesabaran, kelembutan, dan ketakwaan. Ketika anak dibesarkan dengan adab, maka ilmu yang ia pelajari akan menjadi cahaya, bukan bencana.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


