Pendahuluan
Dalam pandangan Islam, anak adalah amanah yang sangat berharga dari Allah ﷻ, bukan beban yang memberatkan hidup. Mereka adalah titipan yang harus dijaga, dididik, dan diarahkan agar menjadi hamba Allah yang beriman dan bermanfaat. Sayangnya, sebagian orang memandang anak hanya sebagai tanggungan ekonomi atau sumber kesulitan. Padahal, anak adalah ladang pahala dan sumber keberkahan jika dididik dengan cinta dan tanggung jawab.
Anak Adalah Amanah dari Allah ﷻ
Allah ﷻ menegaskan bahwa anak adalah ujian sekaligus karunia yang besar.
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian hanyalah cobaan (ujian), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghābun: 15)
Amanah berarti kepercayaan. Maka setiap orang tua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah ﷻ atas bagaimana mereka mendidik dan memperlakukan anak-anaknya.
Anak Adalah Penyejuk Hati, Bukan Sumber Beban
Anak bukan penghalang kebahagiaan, tetapi sumber ketenangan dan doa yang menenangkan jiwa. Allah ﷻ menggambarkan doa orang-orang beriman:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqān: 74)
Seorang anak yang tumbuh dalam bimbingan iman akan menjadi penyejuk hati, bukan penyebab lelah.
Rasulullah ﷺ Mencintai Anak-Anak
Rasulullah ﷺ adalah teladan kasih sayang terhadap anak. Beliau ﷺ sering mencium cucu-cucunya dan menunjukkan kelembutan kepada mereka. Diriwayatkan bahwa ketika beliau ﷺ mencium Hasan bin Ali رضي الله عنهما, seorang sahabat bernama Al-Aqra’ bin Habis berkata, “Aku punya sepuluh anak, dan aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
“Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa kasih sayang kepada anak adalah tanda kelembutan hati dan bagian dari iman.
Menunaikan Amanah dengan Pendidikan dan Doa
Mendidik anak adalah bentuk tanggung jawab besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما)
Anak perlu dididik dengan ilmu, adab, dan doa yang tulus. Doa orang tua sangat berpengaruh bagi masa depan anak, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang sedang bepergian.” (HR. Al-Bayhaqī, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Anak Sebagai Ladang Pahala
Anak yang tumbuh menjadi shalih dan mendoakan orang tuanya akan menjadi amal jariyah yang tak terputus. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Maka, anak bukan beban hidup, tetapi sumber pahala yang terus mengalir bagi orang tua yang mendidiknya dengan iman dan cinta.
Penutup
Anak adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh kasih, bukan beban yang dikeluhkan. Mereka adalah ladang amal dan kebanggaan di dunia serta akhirat. Jadikan rumah sebagai tempat tumbuhnya iman dan kasih sayang agar anak-anak menjadi generasi yang shalih, penyejuk hati, dan kebanggaan orang tua di hadapan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

