Pemuda Penghafal Al-Qur’an: Mahkota di Surga

Pendahuluan

Menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan besar yang hanya Allah ﷻ berikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Di antara mereka, pemuda penghafal Al-Qur’an memiliki keutamaan yang luar biasa, karena di usia mudanya ia mampu menjaga kalam Allah di dalam dadanya. Di tengah banyaknya godaan dan kesibukan dunia, menjadi penghafal Al-Qur’an adalah bentuk jihad dan pengorbanan yang tinggi.

Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman tentang keagungan kitab-Nya:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ

Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu (Al-‘Ankabut: 49).

Ayat ini menunjukkan bahwa para penghafal Al-Qur’an adalah orang-orang yang diberi kemuliaan ilmu dan cahaya iman. Mereka bukan hanya membaca, tetapi juga menyimpan dan mengamalkan kalam Allah ﷻ dalam kehidupan mereka.

Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhari dari Utsman bin Affan رضي الله عنه).

Maka, seorang pemuda yang menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an termasuk dalam golongan terbaik di sisi Allah ﷻ.

Kemuliaan Penghafal Al-Qur’an di Akhirat

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa Al-Qur’an akan menjadi penolong bagi para penghafalnya di hari kiamat.

اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya (HR. Muslim dari Abu Umamah رضي الله عنه).

Bagi para penghafal Al-Qur’an, kemuliaan mereka bahkan akan meliputi keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ

Barang siapa membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka kedua orang tuanya akan dikenakan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari (HR. Abu Dawud dari Mu’adz bin Anas رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Betapa mulianya seorang pemuda yang menghafal Al-Qur’an. Bukan hanya dirinya yang dimuliakan, tetapi juga kedua orang tuanya yang akan mendapatkan mahkota kehormatan di surga.

Tantangan Pemuda dalam Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an di masa muda memang tidak mudah. Godaan dunia, kesibukan, dan kelalaian sering menjadi penghalang. Namun, justru itulah yang membuat hafalan di usia muda menjadi lebih mulia.

Rasulullah ﷺ bersabda:

تَعاهَدُوا الْقُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا

Peliharalah Al-Qur’an, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia lebih cepat lepas daripada unta dari talinya (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asy’ari رضي الله عنه).

Pemuda yang menjaga hafalannya berarti menjaga amanah Allah ﷻ di dalam hatinya. Ia perlu konsisten dalam muraja’ah (mengulang hafalan) agar tidak hilang dari ingatan.

Keberkahan Al-Qur’an bagi Pemuda

1. Menjadi Cahaya Hidup dan Penuntun Jalan

Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, melainkan cahaya yang menuntun kehidupan. Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus (Al-Isra’: 9).

Pemuda penghafal Al-Qur’an akan hidup dalam bimbingan wahyu, tidak mudah tersesat oleh hawa nafsu dan dunia.

2. Didoakan Malaikat dan Dimuliakan oleh Allah ﷻ

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca dan mempelajari Al-Qur’an bersama, melainkan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Pemuda penghafal Al-Qur’an adalah bagian dari majelis mulia yang disebut di langit. Setiap huruf yang dibaca menjadi sebab turunnya rahmat dan keberkahan.

3. Menjadi Pemuda yang Dicintai Allah ﷻ

Pemuda penghafal Al-Qur’an menjaga kesucian hati dan lisannya. Ia menjadi bagian dari golongan yang disebut Rasulullah ﷺ:

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ، قِيلَ: مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: أَهْلُ الْقُرْآنِ، هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di antara manusia. Ditanyakan: Siapakah mereka, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Mereka adalah ahli Al-Qur’an, keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya (HR. Ibnu Majah dari Anas bin Malik رضي الله عنه, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Betapa istimewanya menjadi bagian dari “keluarga Allah”, yaitu para penjaga dan pengamal kitab-Nya.

Penutup

Menjadi pemuda penghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan yang tiada tara. Ia akan mendapatkan syafa’at Al-Qur’an, derajat tinggi di surga, dan mahkota cahaya bagi kedua orang tuanya. Hafalan yang dijaga dengan ikhlas dan istiqamah akan menjadi pelita di dunia dan akhirat.

Wahai para pemuda, jadikan Al-Qur’an sahabatmu sejak dini. Hafalkan, amalkan, dan dakwahkan kalam Allah ﷻ. Karena Al-Qur’an bukan hanya memberi kemuliaan di dunia, tetapi juga mahkota abadi di surga.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Tinggalkan Balasan