Pendahuluan
Pemuda adalah generasi harapan yang menentukan masa depan umat. Namun, kemuliaan pemuda tidak diukur dari kekuatan fisiknya atau kecerdasannya semata, melainkan dari kedekatannya dengan Al-Qur’an. Pemuda Qur’ani adalah mereka yang menjadikan Kalamullah sebagai pedoman hidup, sumber inspirasi, dan cahaya yang menuntun langkah di tengah kegelapan dunia modern.
Al-Qur’an sebagai Petunjuk Hidup
Allah ﷻ berfirman:
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (Al-Baqarah: 2).
Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah sumber petunjuk bagi siapa pun yang ingin hidup dalam ketaqwaan. Bagi pemuda, menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan berarti melangkah di jalan kebenaran yang menuntun kepada keselamatan dunia dan akhirat.
Pemuda dan Keutamaan Bersama Al-Qur’an
Rasulullah ﷺ bersabda:
اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya (HR. Muslim dari Abu Umamah رضي الله عنه).
Hadits ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya bacaan, tetapi juga teman setia yang akan membela para pemuda yang menjadikannya sahabat hidup di dunia.
Ciri Pemuda Qur’ani
Menjadi pemuda Qur’ani berarti hidup dalam naungan nilai-nilai Al-Qur’an.
1. Mencintai dan Menghafal Al-Qur’an
Pemuda Qur’ani mencintai Kalamullah dengan membaca dan menghafalnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhari dari Utsman bin Affan رضي الله عنه).
Hadits ini menegaskan bahwa kemuliaan sejati seorang pemuda terletak pada hubungannya dengan Al-Qur’an.
2. Mengamalkan Nilai-Nilainya
Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca, tetapi untuk diamalkan. Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik yang mempraktikkan Al-Qur’an dalam kehidupan. Aisyah رضي الله عنها berkata ketika ditanya tentang akhlak beliau:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Akhlak beliau adalah Al-Qur’an (HR. Muslim).
Pemuda Qur’ani berusaha meniru akhlak Nabi ﷺ dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
3. Mendakwahkan Al-Qur’an kepada Sesama
Pemuda Qur’ani tidak berhenti pada diri sendiri, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat. Mereka berdakwah dengan hikmah, kelembutan, dan teladan yang baik agar manusia kembali kepada petunjuk Allah ﷻ.
Keberkahan Hidup Bersama Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mendapat pelajaran (Shad: 29).
Pemuda yang dekat dengan Al-Qur’an akan hidup dalam keberkahan. Hatinya tenang, langkahnya terarah, dan hidupnya bernilai di sisi Allah ﷻ.
Penutup
Menjadi pemuda Qur’ani berarti memilih jalan kemuliaan — hidup di bawah cahaya wahyu dan berpijak di atas kebenaran. Di tengah gempuran budaya global yang menyesatkan, hanya pemuda yang hidup bersama Al-Qur’an yang akan selamat dan memimpin peradaban menuju kejayaan Islam.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


