Pendahuluan
Hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi berpindah dari maksiat menuju ketaatan, dari kegelapan menuju cahaya iman. Bagi seorang pemuda, hijrah adalah titik balik kehidupan yang menentukan arah masa depan. Di usia muda, semangat, energi, dan idealisme masih menyala — dan semua itu akan bermakna jika diarahkan kepada Allah ﷻ.
Makna Hijrah dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ
Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya, maka sungguh pahalanya telah tetap di sisi Allah (An-Nisa’: 100).*
Ayat ini menegaskan bahwa hijrah adalah langkah menuju ridha Allah ﷻ, dan setiap langkahnya bernilai pahala besar di sisi-Nya.
Hijrah Rasulullah ﷺ: Teladan Sepanjang Masa
Peristiwa hijrah Rasulullah ﷺ dari Makkah ke Madinah adalah tonggak perubahan besar dalam sejarah Islam. Bersama para sahabat muda seperti Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه dan Asma’ binti Abu Bakr رضي الله عنها, beliau menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari keimanan dan pengorbanan.
Pemuda yang berhijrah di masa kini tidak harus meninggalkan negerinya, tetapi meninggalkan dosa, maksiat, dan pergaulan buruk. Hijrah hati dan perilaku adalah bentuk hijrah yang paling relevan di era modern.
Hadits tentang Makna Hijrah Sejati
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah (HR. Bukhari dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما).
Hadits ini menjelaskan bahwa hijrah sejati bukan hanya fisik, tetapi perubahan hati dan amal menuju ketaatan.
Pemuda dan Semangat Hijrah
Hijrah bagi pemuda adalah momentum memperbaiki diri dan mengubah arah hidup menuju Allah ﷻ. Di masa muda, ketika dunia penuh dengan godaan syahwat, hiburan, dan kelalaian, memilih jalan hijrah adalah bukti keberanian dan cinta kepada kebenaran.
Langkah-langkah Hijrah bagi Pemuda:
-
Bertaubat dengan sungguh-sungguh – menyesali dosa dan berkomitmen tidak mengulanginya.
-
Menjauhi lingkungan buruk – mengganti pergaulan dengan teman-teman shalih.
-
Menuntut ilmu agama – agar hijrah didasari pemahaman yang benar.
-
Istiqamah dalam ibadah – memperkuat hubungan dengan Allah ﷻ.
-
Berkontribusi dalam dakwah – menjadi pemuda yang membawa cahaya Islam di masyarakat.
Hikmah Hijrah
Hijrah menumbuhkan kekuatan iman, menata niat, dan melahirkan ketenangan batin. Pemuda yang berhijrah akan merasakan manisnya iman karena meninggalkan apa yang dicintai demi cinta yang lebih agung, yaitu cinta kepada Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا…
Tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan merasakan manisnya iman: menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada yang lainnya…)(HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik رضي الله عنه).
Penutup
Hijrah bukan akhir perjalanan, tetapi awal menuju kebaikan. Pemuda yang berhijrah berarti memulai babak baru kehidupan dengan cahaya iman. Dari kegelapan dosa menuju cahaya hidayah, dari kesia-siaan menuju keberkahan. Jadilah pemuda hijrah yang istiqamah, karena perubahan sejati dimulai dari hati yang ingin dekat dengan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


