Mengapa Anak Perlu Ditanamkan Rasa Takut kepada Allah?
Dalam pendidikan Islam, menanamkan khauf (rasa takut kepada Allah ﷻ) bukanlah untuk menakut-nakuti secara berlebihan, namun untuk menumbuhkan kesadaran spiritual dan pengawasan batin (muraqabah) yang akan menjadi perisai anak dari perbuatan dosa ketika orang tua tidak bersamanya.
Allah ﷻ berfirman:
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Rabbnya, ada dua surga (QS. Ar-Rahman: 46)
Rasa takut ini adalah takut yang positif, yang membuat anak lebih berhati-hati, menjauhi dosa, dan mencintai Allah ﷻ dengan benar.
Takut yang Mendidik, Bukan Menyeramkan
Rasa takut kepada Allah ﷻ dalam pendidikan anak bukan berarti menghadirkan sosok Allah ﷻ sebagai ancaman, tetapi sebagai al-‘Azīz (Yang Maha Perkasa) dan al-Raqīb (Yang Maha Mengawasi). Hal ini melatih anak untuk menyadari bahwa Allah ﷻ selalu melihat mereka, meskipun orang tua tidak.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits Jibril yang masyhur:
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ، فَإِنَّهُ يَرَاكَ
(Ihsan) adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu (HR. Muslim no. 8 dari Umar رضي الله عنه)
Peran Orang Tua: Menumbuhkan dengan Hikmah
1. Gunakan Bahasa yang Lembut
Ajarkan bahwa Allah ﷻ akan mencintai anak yang jujur dan akan murka kepada anak yang suka berbohong. Kalimat seperti:
“Nak, Allah ﷻ tahu kalau kita sembunyi-sembunyi ambil mainan yang bukan milik kita. Yuk kita minta maaf dan kembalikan ya…”
membangun rasa tanggung jawab spiritual tanpa membuat anak trauma.
2. Libatkan dalam Tadabbur Ayat dan Kisah Azab
Gunakan ayat-ayat dan kisah yang menggambarkan balasan bagi orang yang berdosa. Namun tetap dibingkai dengan penjelasan bahwa Allah ﷻ Maha Adil dan Maha Pengampun. Misalnya:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمۡ بِٱلۡغَيۡبِ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٞ كَبِيرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabb mereka yang tidak terlihat oleh mereka, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar (QS. Al-Mulk: 12)
3. Berikan Keteladanan Nyata
Jika anak melihat orang tuanya takut berbuat dosa, menjauhi ghibah, menjaga lisan, maka mereka akan meniru dengan hati.
Buah dari Rasa Takut kepada Allah ﷻ
✅ 1. Pengendalian Diri
Anak yang takut kepada Allah ﷻ cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak, bahkan saat tidak diawasi.
✅ 2. Tumbuh Rasa Tanggung Jawab
Anak memahami bahwa segala perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Ini mengarah pada sikap mandiri dan bertanggung jawab.
✅ 3. Dekat dengan Al-Qur’an dan Shalat
Anak akan merasa bahwa shalat adalah penghubung mereka dengan Allah ﷻ, sehingga lebih mudah diarahkan dalam ibadah.
Jangan Lupakan Doa
Salah satu cara paling efektif untuk menanamkan takut kepada Allah ﷻ dalam hati anak adalah dengan mendoakannya. Di antaranya doa:
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنَ الَّذِينَ يَخْشَوْنَكَ فِي الْغَيْبِ
Ya Allah, jadikanlah dia termasuk orang-orang yang takut kepada-Mu walaupun tak ada yang melihatnya selain Engkau.
Penutup: Rasa Takut yang Menuntun kepada Surga
Takut kepada Allah ﷻ bukan berarti anak menjadi penakut, tapi menjadi hamba yang penuh kesadaran, taat, dan mencintai Rabbnya dengan penuh ketundukan. Didiklah rasa takut ini dengan cinta, bukan dengan teror. Tanamkan dengan hikmah, bukan dengan ancaman.
Bila kita berhasil menanamkannya dalam jiwa anak sejak kecil, maka insya Allah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lurus, jujur, dan menjauhi dosa karena tahu bahwa Allah ﷻ selalu melihat mereka.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


